FKM UNDANA Berbagi, Pencegahan Stunting dengan Pendekatan Family Empowerment

Bentuk Pengabdian Pada Masyarakat

FKM UNDANA Berbagi, Pencegahan Stunting dengan Pendekatan Family Empowerment

KUPANG, Media Kota News.Com-Bertempat di RT. 012/RW. 005 Kelurahan Oebobo, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Nusa Cendana, kembali melakukan kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat, kali ini mengusung Thema "Pencegahan Stunting dengan Pendekatan Family Empowerment" pada Posyandu Anugerah, Sabtu (15/7/2023).

Pada kegiatan Pengabdian yang dihadiri oleh Ibu-Ibu Kader Posyandu Anugerah dan orang tua balita anggota prosyandu dilaksanakan pelatihan tentang Akibat Stanting dan Cara Penanggulangannya oleh Dekan FKM UNDANA Prof. Dr. Apris A. Adu, S.Pt., M.Kes berama Tim FKM UNDANA.


Pada kesempatan itu, Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Prof. Dr. Apris A. Adu, S.Pt., M.Kes yang juga adalah Ketua pelaksana kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat ini membuka kegiatan sekaligus membawakan materi mengenai Stunting dan penyebabnya.


"Proses terjadinya stunting sebenarnya kronis. Pada 1000 hari pertama kehidupan harus dijaga baik asupan gizi maupun faktor lain yang mempengaruhi stunting. 1000 hari pertama kehidupan adalah mulai dari pembuahan/hamil sampai dengan usia 2 tahun balita. Saat itulah stunting harus dicegah dengan pemenuhan nutrisi dan lain-lain. Jika memang ada faktor yang tidak baik yang bisa mengakibatkan stunting, di 1000 hari pertama itulah semua dapat diperbaiki. Pola hidup sehat, terutama kualitas gizi dalam makanan perlu diperhatikan. Anak usia dibawah dua tahun, selain harus mendapat ASI secara eksklusif, perlu diberikan makanan tambahan sebagai pendamping ASI yang mengandung protein hewani seperti daging, ikan dan telur untuk mencegah stunting.

Lebih lanjut Prof. Apris sampaikan, "Berdasarkan Susenas 2022, konsumsi protein per kapita sudah berada diatas standar kecukupan konsumsi protein nasional yaitu 62,21 gram namun masih cukup rendah untuk protein hewani yaitu kelompok ikan/udang/cumi/kerang 9,58 gram; daging 4,79 gram; telur dan susu 3,37 gram".

Materi lain yang disampaikan dalam kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat ini adalah mengenai bagaimana menangani dan mencegah stunting oleh Dekan FKM UNDANA Prof. Dr. Apris A. Adu, S.Pt., M.Kes.


Katanya "Upaya penurunan stunting dilakukan melalui dua bentuk intervensi, yaitu intervensi spesifik dan intervensi sensitif. Intervensi spesifik merupakan kegiatan yang langsung mengatasi penyebab terjadinya stunting dan umumnya diberikan oleh sektor kesehatan seperti asupan makanan, pencegahan infeksi, status gizi ibu, penyakit menular dan kesehatan lingkungan. Sementara itu, intervensi sensitif merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penyebab tidak langsung stunting yang umumnya berada di luar kewenangan Kementerian Kesehatan. Dalam penanggulangan permasalahan gizi, intervensi sensitif memiliki kontribusi sebesar 70% sementara intervensi spesifik menyumbang sekitar 30%. Selain dua hal tersebut, diperlukan juga faktor pendukung yang memungkinkan terjadinya penurunan stunting seperti keterlibatan pemerintah dan lintas sektor serta kapasitas untuk melaksanakan intervensi yang ada melalui penguatan posyandu dan pemberdayaan keluarga. Keluarga sebagai support system pertama dalam upaya penanganan dan pencegahan stunting".

"Pengetahuan tentang gizi yang baik sangat diharapkan dapat mencegah stunting mulai dari dalam keluarga tersebut. Setiap anggota keluarga sekiranya bisa aktif mencari informasi tentang Kesehatan melalui media sosial dan media massa juga lewat fasilitas Kesehatan terdekat, lanjutnya".


Prof. Apris berharap bahwa selain ilmu dan informasi Kesehatan yang telah diberikan, bantuan telur ini juga dapat dimanfaatkan dengan baik oleh keluarga, terkhususnya untuk balita agar anak-anak dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik serta dapat sedikit berkontribusi positif dalam mencapai target penurunan angka stunting Indonesia di tahun 2024. Tidak hanya memberikan protein hewani pada anak, berat dan tinggi badan anak juga harus dipantau secara berkala di Posyandu. Ini penting untuk melihat keberhasilan intervensi sekaligus upaya deteksi dini masalah kesehatan gizi sehingga tidak terlambat ditangani.


Untuk diketahui bahwa  kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat oleh FKM UNDANA selain dilakukan penyuluhan juga dilakukan pelayanan kasi berupa pembagian makanan tambahan bagi balita dan alat sekolah bagi anak berusia Sekolah Dasar.(*/Tim).



Top Post Ad

Copyright © 2022 By Media Kota News.com | Powered and Design By Media Kota News.com